Barcelona Akan Tetap Memilih La Liga, Meskipun Catalunya Merdeka





Penulis: lee



Wilayah otonomi Spanyol, Catalunya, meminta merdeka. Kampung halaman klub besar Spanyol, Barcelona itu ingin memisahkan diri dari Spanyol. Krisis ekonomi yang melanda Spanyol, membuat warga Catalunya ge­rah. Selama ini, secara ekonomi Catalunya cukup mandiri dan menjadi pe­nyuplai buat Spanyol. Selain pema­su­kan besar dari wisata, juga dari pabrik-pabrik vital yang terletak di Catalunya. Menurut The Guardian, hampir 1,5 juta massa berbaris mendukung tercapainya kemerdekaan bagi Catalonia di sana. Mereka menuntut provinsi beribu kota Barcelona itu pisah dari Spanyol.


Kondisi inilah yang memunculkan banyak spekulasi tentang nasib dan masa depan sang juara Liga Champions 2011 itu. Kendati demikian, Rosell tetap optimistis bahwa apapun yang terjadi antara Katalunya dan Spanyol tidak akan memberikan pengaruh yang berarti bagi Los Blaugrana. Rosell tak menentang aksi ini. Meski demikian, ia yakin, apapun yang terjadi antara Catalunya dan Spanyol tak akan memberi dampak besar bagi Barcelona.


Sepanjang sejarahnya, Catalunya sudah berkali-kali melancarkan keinginan serupa tapi selalu gagal. Tidak mau posisinya terombang-ambing, presiden Barcelona Sandro Rosell langsung mengklarifikasi soal masa depan klub.  Rosell tidak mau berspekulasi terlalu jauh menyikapi gerakan politik ini.Dia percaya klub pimpinannya bakal terus berpartisipasi di Primera Liga kalaupun Catalunya nanti menjadi negara sendiri. Dia mencontohkan, kiprah AS Monaco yang ambil bagian di kompetisi Prancis. 

“Tidak ada yang berubah.Kami akan berkompetisi di Primera Liga,
seperti Monaco yang ambil bertarung di Prancis. Apa yang berlangsung di sana menunjukkan sebuah klub bisa berkompetisi di negara berbeda,” kata Rosell, dilansir El Mundo Deportivo.

"Semua orang seharusnya santai saja. Pasalnya, dengan adanya kemerdekaan
C
atalunya, semua masih bisa menyaksikan laga Barcelona melawan Real Madrid," ujar Rosell lagi.

Sandro Rosell

Rosell mengatakan hal itu dalam kapasitas personal. Artinya pihak klub belum memutuskan langkah yang akan diambil andainya Catalonia merdeka. Rosell berusaha menenangkan semua orang dengan mengatakan bahwa laga El Clasico masih akan tetap ada.

Pendapat Rosell diamini oleh wakilnya di bidang ekonomi, Josep Maria Baromeu. Setelah mengikuti unjuk rasa untuk mendukung kemerdekaan Catalonia, Baromeu menuturkan bahwa Barca kemungkinan besar akan tetap bermain di La Liga.

"Kami semua bangga dengan apa yang sudah kami lakukan dalam aksi mendukung kemerdekaan itu dan tidak sabar bergerak maju. Barcelona bisa main di liga mana saja yang diinginkan.. Tapi saya tak ragu bahwa Barca akan tetap bisa tampil di liga semenanjung Iberia atau LFP. Kami akan menghadapi lawan seperti biasa untuk melawan rival-rival tradisional kami," ucap Baromeu.

Josep Maria Baromeu

Tetapi Keoptimisan Rosell dan Baromeu ini bertentangan dengan peraturan yang ada. Artikel 13 bab III pada buku pegangan kompetisi Federasi Liga Spanyol (LFP) secara tegas melarang klub negara lain mengikuti kompetisi jika tidak diakui Asosiasi Sepak Bola Spanyol (RFEF). Barcelona otomatis kehilangan status itu jika Catalunya memisahkan diri. Namun,Rosell percaya RFEF dan LFP akan menciptakan panduan baru yang mengizinkan kehadiran Barcelona. Suksesor Joan Laporta itu mendasari argumennya menggunakan peran penting klubnya terhadap kesuksesan Primera Liga.

Kompetisi tersebut tidak bakal ada apa-apanya jika Barcelona tidak berpartisipasi. Keberadaan Barcelona membantu terciptanya salah satu rivalitas tersengit dalam sejarah sepak bola,yakni duel melawan Real Madrid yang bertajuk el clasico.El Azulgrana
turut mengharumkan nama Spanyol lewat kesuksesan memenangkan dua dari empat edisi terakhir Liga Champions.

Tak hanya itu, Barcelona
sudah memberikan kontribusi besar karena menyumbang banyak pemain saat Spanyol menjuarai dua Piala Eropa (2008,2012) dan Piala Dunia 2010. “Tidak mungkin Barcelona bermain di luar Primera Liga,” kata Rosell. Keyakinan Rosell ini cukup ironis. Maklum, dia tidak sungkan mengungkapkan dukungan menyangkut kemerdekaan Catalunya.

Dia hadir pada perayaan hari nasional Catalunya yang jatuh pada 11 September,meski dinasihati direktur klub lain agar tidak datang. Terakhir, Rosell juga menyakinkan rivalitasnya dengan Real Madrid tak akan pernah padam. Persaingan dua raksasa La Liga ini akan tetap utuh meski bakalan berbeda negara.

“Bahkan dalam situasi Catalunya merdeka, kami akan terus melawan Real Madrid, selalu, disetiap event imbuh Rosell.












Sikap ini bukan berarti Barcelona tidak pro terhadap kemerdekaan Catalunya, melainkan demi keberlang­sungkan klub kebanggaan warga Catalunya itu. Penyebabnya, bila meng­gelar kompetisi tersendiri, belum tentu siap dan diragukan atmosfer kom­petisinya.

Kostum Away musim depan

Dukungan Barcelona terhadap Catalunya sendiri diwujudkan dengan cara berbeda. Rosell mengeluarkan lampu hijau menyangkut desain seragam klub kontroversial berupa motif bendera Catalunya pada seragam tandang musim depan. Sehingga mulai musim depan, tim berjuluk El Barca itu akan memakai kostum tandang berwarna merah dan kuning emas yang merupakan warna bendera Catalunya. Sementara itu, El Azulgrana akan tetap bermain di Primera Liga musim ini. (lee)

No comments:

Post a Comment